Gara-Gara Air Comberan, Adik Ipar Dianiaya Kakak Iparnya Sendiri

Rabu, Juli 01, 2009

Hanya dipicu persoalan sepele , Bu Runi umur 45 tahun , warga Desa Kayuputih Kecamatan Panji , menjadi korban penganiayaan , yang dilakukan kakak iparnya sendiri Juto alias Pak Her umur 50 tahun .
Tak terima atas perbuatan kakak iparnya itu , Bu Yani sekitar pukul 10 pagi kemarin , melaporkan Juto ke Mapolres Situbondo , dengan tuduhan melakukan tindak pidana penganiayaan .
Data yang diterima Bhasa menyebutkan . Insiden pemukulan ini hanya dipicu karena air comberan . Konon Juto tak terima , karena air comberan tersebut menites di teras terlapor , sehabis korban mengepel teras rumahnya .
Korban sempat terjatuh , setelah di pukul terlapor tepat mengenai dadanya . Aski penganiayaan ini bisa dihentikan , setelah warga setempat melerainya .
Tidak sampai disitu , Bu Yani yang tak terima atas perlakuan kakak iparnya , kemudian melaporkan ke Mapolres Situbondo . Bahkan untuk menguatkan laporan itu , korban menyebut dua orang saksi yaitu Sudi 13 tahun dan Bu Siti 45 tahun , warga setempat yang disebut-sebut menyaksikan saat terjadi insiden pemukulan .

Kasatreskrim AKP Sukari , membenarkan adanya laporan pemukulan tersebut . Menurut Sukari , untuk menguatkan laporan korban , polisi sudah melakukan visum terhadap korban

Enam Warga Pengkepeng Jadi Korban Keganasan Kera Siluman

Jika beberapa pekan ini , warga kota santri di hebohkan video syur , lain halnya dengan warga Dusun Pengkepeng Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji . Kini mereka di hebohkan kera siluman , yang menyerang perkampungan mereka .
Siapapun yang mendengar kisah ini , tentu akan mengernyitkan mata . Namun bagi warga di sekitar perkampungan Pengkepeng , kedatangan sang kera yang disebut-sebut siluman ini , tidak hanya mengejutkan tapi juga menakutkan .
Betapa tidak , selama satu bulan ini , sudah tercatat enam orang warga menjadi korban keganasan kera tersebut . Sekitar pukul 10 pagi kemarin , kera tersebut kembali bikin ulah , dengan menggigit punggung Khairullah , bocah berusia 11 tahun saat asyik main layang-layang .
Sedangkan lima korban lainnya , masing-mamsing Bu Kam umur 50 tahun , Bu To umur 62 tahun , Bu Ligiati umur 28 tahun , Dimas umur 3 tahun , dan Dinda umur 2 tahun .
Menurut Khairullah , sebelum kera tersebut menggigit pungungnya , kera sebesar bocah itu sempat mencengkram tubuhnya dari arah belakang . Dengan sekuat tenaga , Khairullah mengaku berontak . Namun perlawanan korban kian membuah sang kera mengganas hingga menggigit punggungnya .
Jika Khairullah digigit kera ini ketida sedang bermain laying-layang , kelima korban lainnya diterkam ketika sedang ada di rumahnya . Selain menyerang warga , kera-kera tersebut juga memangsa ternak peliharaan warga .
Menurut Nasir , keberadaan kera-kera tersebut masih misterius , karena datang secara tiba-tiba , dan pergi menghilang ke balik rerimbunan pohon jati .
Bahkan warga mulai meyakini kera tersebut merupakan sejenis kera siluman , karena berulang kali warga memburunya , namun belum menemukan sarang dimana kera-kera tersebut bersembunyi

Didaftar Ikut Kejar Paket B, Ratusan Siswa Gagal Formal Terancam Tak Bisa Daftar ke Sekolah Negeri

Ratusan siswa kejar paket B setara SMP, hari ini akan mulai mengikuti ujian nasional . Dari 388 peserta kejar paket , 101 diantaranya berasal dari siswa SMP dan MTs yang tidak lulus ujian nasional beberapa waktu yang lalu .
Rinciannya , siswa SMP Negeri, Swasta dan SMP terbuka , yang didaftar mengikuti kejar paket B sebanyak 95 orang , dan siswa MTs sebanyak 6 orang siswa . Sayangnya , meski mereka lulus ujian kejar paket B , mereka tetap terancam tidak bisa mendaftar ke SMA , SMK maupun M A Negeri , karena PSB atau pendaftaran siswa baru sudah mulai dibuka sejak besok .
Padahal , ujian kejar paket baru berakhir tanggal 3 Juli , dan diperkirakan pengumuman pelulusan , baru bisa dilakukan bulan depan atau sekitar tanggal 3 Agustus mendatang . Karena sesuai ketentuan , pengumuman pelulusan baru bisa dilakukan sebulan setelah pelaksanaan ujian .
Menurut Kabid PLF Dinas Pendidikan Ateng Zainal , pihaknya masih belum bisa memastikan , sistim pendaftaran bagi siswa gagal formal , jika nanti dinyatakan lulus kejar paket B . Yang jelas Menurut Ateng , mereka sudah tidak mungkin lagi untuk mendaftar ke Sekolah Negeri .
Masih menurut Ateng , jumlah peserta ujian nasional kejar paket B , memang jauh lebih kecil ketimbang peserta kejar paket C . Karena sesuai surat edaran menteri pendayagunaan aparatur negara , ijazah kejar paket C tidak hanya bisa dipergunakan untuk mendaftar ke pendidikan formal , namun bisa pula dipergunakan untuk melamar pekerjaan .

Kota Santri Kembali Dihebohkan Vedio Syur, Diduga Kuat Pelakunya Asli Warga Situbondo

Selasa, Juni 30, 2009

Warga kota santri Situbondo , kembali dihebohkan beredarnya vedio syur . adegan vedio syur berdurasi dua menit lebih ini tergolong paling hot , ketimbang vedio syur yang sempat beredar sebelumnya .
Vedio syur dengan format 3 GP ini , disebut-sebut dilakukan warga asli situbondo , dengan teman wanitanya di salah satu kompleks eks lokalisasi . Adegan yang diperagakan kedua pasangan lain jenis ini , memang cukup mencengangkan bagi siapa saja yang menyaksikan .
Sejumlah adegan yang di pertontonkan dalam vedio syur ini memang cukup vulgar . bahkan bisa dibilang , sangat mirip dengan adegan syur ala barat .
Ironisnya vedio tak senonoh ini , sudah tersebar luas melaui handphone ke handphone . Sebagaian orang menyebut pria yang asyik berkencan dengan teman wanitanya itu , disebut-sebut berprofesi sebagai sopir .
Dari dinding kamar yang sempat terekam dalam vedio syur itu , sekilas memang mengesankan kamar di sebuah lokalisasi . di perkirakan , vedio syur ini diambil sekitar akhir tahun 2008 atau awal tahun 2009 ini .
Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sukari , mengaku sudah mendengar beredarnya vedio syur itu . Sukari mengaku masih menyelidiki pemeran adegan syur di dalam vedio tersebut .

Tertangkap Basah Curi VCD, Seorang ABG Nyaris Dimassa

Pengapnya udara sel tahanan , tidak membuat ABG yang satu ini jera . Meski sudah berulang kali masuk bui , Saleh umur 17 tahun , warga Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran , kini harus kembali berurusan dengan polisi.
Resedivis kambuhan ini , tertangkap basah kemarin sekitar pukul 11 malam , ketika mencuri VCD milik takmir salah satu Masjid di Desa Peleyan Kecamatan Panarukan . Tersangka nyaris menjadi bulan-bulanan massa , sebelum akhirnya di serahkan ke polisi .
Selain mengamankan tersangka , polisi juga mengamankan sepeda pedal , yang malam itu dipergunakan tersangka . Karena tergolong masih di bawah umur , Polsek Panarukan menyerahkan tersangka , kepada penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Situbondo .
Dalam catatan polisi , tersangka sudah beberapa kali masuk penjara dalam kasus yang sama . Tersangka pernah membobol counter HP di Mangaran , serta mencuri sebuah kotak amal di Kapongan .
Kasatreskrim AKP Sukari , membenarkan tertangkapnya resedivis kambuhan tersebut . Sukari mengaku akan meminta bantuan Bapas jember , untuk melakukan penyidikan terhadap tersangka , karena masih di bawah umur .

powered by KalWork | WordPress by KalNet